Senin, 08 Desember 2008

Obama: Ekonomi AS Terus Memburuk

WASHINGTON, SENIN - Barack Obama menjelaskan ekonomi AS akan terus memburuk sebelum mencapai titik pemulihan. Kurang dari 6 pekan sebelumnya dilantik sebagai presiden AS, Obama menolak menyebutkan berapa besar dana yang dianggarkannya untuk rancangan stimulus ekonominya.

Obama menerangkan blueprint untuk pemulihan ekonomi AS yang disusunnya akan mencakup bantuan terhadap pemilik rumah yang terancam disita kediamannya akibat tak mampu membayar kredit kepemilikan rumah. Bantuan tersebut akan dikucurkan apabila Presiden George W. Bush tak mengambil tindakan penyelamatan hingga menjelang 20 Januari mendatang.

"Kita harus memastikan suntikan dana saat ini untuk memastikan masalah tersebut tak sampai memburuk. Dan ini artinya kita tak perlu khawatir akan terjadi defisit dalam jangka pendek. Kita harus menjamin rancangan stimulus ekonomi cukup besar untuk menggerakkan roda ekonomi," kata Obama.

Dalam wawancaranya dengan televisi NBC, Obama menjelaskan situasi ekonomi di AS "akan terus memburuk sebelum mencapai titik pemulihan." Pernyataan Obama ini secara tak langsung dinilai sebagai permohonan terhadap pendukungnya agar bersabar menanti pemerintah baru AS yang akan dilantik 20 Januari mendatang bekerja mengatasi krisis ekonomi.

Beberapa anggota kongres AS menyebut paket rangsangan ekonomi dari pemerintah Obama mencapai kisaran 500 miliar dollar AS atau lebih. Sementara beberapa pemimpin Demokrat berharap undang-undang pencairan paket ekonomi itu segera selesai setelah 20 Januari 2009.

Sejumlah indikator telah menunjukkan kesuraman ekonomi AS sejak Obama terpilih sebagai presiden AS. Jumlah pengangguran di AS pada bulan November 2008 telah mencapai 533.000 orang atau terburuk dalam kurun lebih dari 30 tahun. Para pedagang ritel telah melaporkan melemahnya penjualan pada masa liburan di AS tahun ini dan sejumlah pasar kredit belum menunjukkan kepulihan sejak kongres menyetujui dana talangan senilai 700 miliar dollar AS sebelum dilangsungkannya pemilu AS.

JIM
Sumber : AP

Tidak ada komentar: