Setelah molor hampir setengah tahun lamanya, Indosat akhirnya menyatakan siap untuk melepas layanan BlackBerry berbasis teknologi CDMA untuk fixed wireless access StarOne miliknya. "BlackBerry CDMA StarOne akan kami luncurkan sebelum tutup tahun 2009 nanti," ungkap Group Head Brand Marketing Indosat, Teguh Prasetya, di sela media edukasi HSPA+ di kantor pusat Indosat, Jakarta, Senin (9/11/2009).
Teguh menegaskan, semua peralatan jaringan dan operasional untuk mendukung layanan BlackBerry CDMA telah sepenuhnya siap. "Handset sudah kami pasok dan sedang dalam tahap persiapan pemasaran," katanya tanpa mau mengungkap secara detail. Indosat sendiri memproyeksikan pasar BlackBerry CDMA yang paling potensial untuk StarOne adalah Jakarta dan Bandung. Meski demikian, StarOne yang saat ini sudah menjangkau 72 kota diharapkan hingga akhir tahun beroperasi di 90 kota di Indonesia.
Saat ini pelanggan StarOne berjumlah 600 ribu. Indosat sendiri mematok hingga akhir tahun bisa meraih 100 ribu pelanggan lagi guna menggenapi target 700 ribu pelanggan StarOne. Teguh belum bisa membeberkan target StarOne jika sudah dilengkapi dengan layanan BlackBerry. "Tanpa BlackBerry pun akses StarOne bukan hanya voice dan SMS, banyak juga yang jadikan StarOne sebagai modem untuk akses internet. Dan ARPU (pendapatan per pelanggan)-nya pun cukup besar, setiap bulan Rp 30-35 ribu," papar dia.
Indosat merupakan penyedia BlackBerry untuk seluler GSM pertama di Indonesia sejak akhir 2004 silam. Langkah Indosat kemudian diikuti Telkomsel, Excelcomindo Pratama (XL), dan terakhir Natrindo Telepon Seluler (Axis). Namun sebagai penyedia BlackBerry berbasis CDMA, Indosat kalah cepat dibanding Smart Telecom yang sudah lebih dulu menghadirkannya. Meski Smart berbasis CDMA, namun lisensi layanan yang diusungnya adalah seluler. Sedangkan StarOne adalah CDMA untuk fixed wireless access.
Sumber : Detik Inet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar