Senin, 04 Mei 2009

Di Balik Cerita Facebook

Tahun ini situs jaringan sosial facebook memasuki usia yang kelima tahun. Di usianya yang masih muda itu, situs jejaring sosial hasil ciptaan CEO Mark Zuckerberg ini sudah berhasil menggaet 200 juta anggota. Situs ini semakin digilai dan membuat hampir semua orang menjadi kecanduan. Tak hanya membantu dalam mengekespresikan diri, membangun relasi dengan orang lain, menghubungkan banyak teman lama dan baru, facebook juga bahkan digunakan sebagai ajang mencari jodoh.

Namun, dibalik kesuksesannya itu, facebook juga memiliki segudang cerita. Tak hanya membawa dampak positif , facebook juga banyak memberi pengaruh yang negatif baik bagi perkembangan mental maupun kesehatan fisik penggunanya. Namanya bahkan sering kali tercoreng oleh banyak kasus yang berkaitan dengan moral, kekerasan, kejahatan dan rasisme.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Institute of Biology, Inggris, memberikan gambaran bahwa kebiasaan bergaul via situs pertemanan seperti facebook berpotensi mengurangi kegiatan sosialisasi antar manusia di kehidupan nyata yang akan berdampak pada sisi-sisi biologisnya. Beberapa diantaranya adalah mengubah alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi kondisi mental. Hal ini akan berakhir dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung dan dementia (kelainan jiwa).

Gereja Khatolik juga turut andil berpendapat tentang facebook. Para Pemimpin gererja katolik berpendapat bahwa facebook bukanlah situs jejaring sosial melainkan situs jejaring individu karena facebook mengarahkan seseorang untuk bersikap mementingkan diri sendiri. Interaksi yang terjadi di dalamnya juga merupakan pola hubungan yang tidak nyata sehingga berdampak pada berkuranganya interaksi antar manusia di kehidupan nyata.

Hal ini memang benar terbukti. Laura Michaels, salah satu pecandu facebook mengaku sudah tidur dengan 50 orang lelaki yang ditemuinya di situs jaringan sosial tersebut. Ia bahkan membuat sebuah grup yang benama "I Need Sex" untuk memuluskan aksinya itu. Hanya dalam 10 menit saja grup tersebut sudah memiliki 35 anggota dan selanjutnya menarik 100 orang lelaki lain dan 50 orang diantaranya sudah tidur dengan dirinya. Meski mengetahui bahwa perilakunya salah dan sangat berbahaya namun perempuan berusia 23 tahun ini mengaku senang dan bahagia dengan apa yang telah dilakukannya itu. Ia bahkan tidak peduli dengan anggapan orang lain yang menyebutnya tidak benar.

Kerusakan mental sebagai dampak akibat kecanduan situs jaringan sosial ini, juga dialami oleh seorang pemuda berusia 19 tahun bernama Laval. Ia nekat mengancam pihak kepolisian lewat facebook, akibatnya untuk sementara waktu Ia dilarang menggunakan komputer.

Ada juga Philippe Duquette, yang dibekuk polisi karena membentuk sebuah grup yang berencana meledakkan sebuah mobil dan kantor polisi di Laval, sebelah utara Montreal, Kanada. Lain lagi yang terjadi di Inggris. Sejumlah siswi menggunakan situs jejaring sosial facebook, untuk melampiaskan kekecewaannya. Mereka terpaksa di-skors pihak sekolah setelah membuat grup berisi caci maki terhadap gurunya.

Yang tak kalah tragisnya adalah peristiwa yang terjadi di London. Seorang lelaki tega membunuh mantan istrinya sendiri setelah mengetahui bahwa sang mantan istri telah mengubah status pernikahannya di facebook. Richardson kesal karena melihat status facebook istrinya berganti dari “married” menjadi “single”. Dia lalu menikam mantan istrinya, Sarah hingga tewas.

Tak hanya itu, situs jaringan sosial ini juga dapat merugikan banyak orang. Ini peringatan bagi Anda yang suka mengupload foto-foto yang tidak wajar di facebook. Hati-hati jika tidak ingin terkena masalah. Seorang karyawan dipecat beberapa waktu lalu gara-gara memamerkan foto dirinya yang sedang mandi di kamar mandi perusahaannya. Sementara di Scotlandia polisi melakukan swepping terhadap foto yang ada di facebook. Polisi menyapu foto para anggota facebook yang sedang memegang senjata. Hal tersebut dilakukan dengan alasan untuk mencegah terjadinya kejahatan.

Inilah gambaran nyata tentang dunia maya. Segala tindakan, posting maupun komentar yang disampaikan seseorang dapat mempengaruhi kehidupan orang lain. Karena itu berhati-hatilah, pergunakan situs jaringan sosial ini dengan bijak dan untuk hal yang positif.

Sumber : http://www.conectique.com

Tidak ada komentar: