Rabu, 08 April 2009

Obama Dorong Kompromi di Timteng

ISTANBUL(SI) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan bahwa negaranya tidak sedang berperang melawan Islam. Obama optimistis perdamaian di Timur Tengah (Timteng) bisa terwujud.

Obama berupaya menyatukan berbagai agama besar di dunia untuk memerangi ekstremisme dan menyerukan kompromi guna menyelesaikan konflik di Timur Tengah. Pernyataan tersebut diungkapkan Obama dalam pidato lawatan internasional pertamanya di Turki.

Saat berada di Turki, Obama mengunjungi masjid paling terkenal di negeri itu,Masjid Sultan Ahmed atau Masjid Biru di Istanbul, ditemani Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dan Mufti Mustafa Cagrici.Masjid Sultan Ahmed disebut Masjid Biru karena dipenuhi ribuan keramik Iznik lukisan tangan berwarna biru.“Spektakuler,”ujar Obama kemarin.

Di Istanbul, Obama mengunjungiHagiaSofia, bekasbasilika,lalu dijadikan masjid dan kini menjadi sebuah museum yang menampilkan kekayaan arsitektur Bizantium.Obama juga menemui para pemuka agama Islam, rabbi Yahudi dan perwakilan gereja Kristen Ortodoks. Dalam lawatan itu, Obama berupaya membangun kembali hubungan baik dengan umat Islam setelah citra AS memburuk akibat invasi Irak dan perang di Afghanistan.

Presiden AS dalam kesempatan itu menekankan pentingnya memerangi Al-Qaeda dan Taliban.“Izinkan saya mengatakan ini sejelas yang saya bisa: AS tidak dan tidak akan pernah berperang dengan Islam,” tandas Obama dalam pidato di Parlemen Turki di ibu kota Ankara. Pidato itu diarahkan pada Turki, yang merupakan negara sekuler dan didominasi penduduk muslim.

“AS kaya dengan muslim Amerika. Banyak warga Amerika memiliki anggota keluarga muslim atau tinggal di sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim.Saya tahu karena saya salah satu dari mereka,”kata Obama. Presiden AS meminta dunia Islam memiliki pendekatan seimbang terhadap Israel. Menurut Obama, negara Yahudi itu tidak menjadi dalang semua masalah di Timur Tengah.

“Di dunia muslim, ada penekanan bahwa semua itu salah Israel. Mereka kurang seimbang karena di sana ada dua pihak untuk setiap pertanyaan. Itu tidak berarti jika satu pihak melakukan suatu kesalahan, harus dikecam,” tandas Obama. Obama juga mengirimkan pesan serupa ke Israel.

“Saya katakan hal yang sama pada teman-teman Yahudi saya, Anda harus melihat perspektif rakyat Palestina. Belajar untuk berdiri di salah satu sepatu pihak lain, untuk melihat melalui mata mereka,inilah awal perdamaian,” ungkapnya. Presiden AS menyerukan harapan bahwa konflik Israel-Palestina dapat diselesaikan dengan basis solusi dua negara.

Dia mendesak pemimpin kedua pihak mendorong terciptanya perdamaian.“Saya yakin perdamaian di Timur Tengah itu mungkin. Saya pikir ini akan terwujud berdasarkan dua negara berdiri bersebelahan,” katanya. “Untuk mencapainya, kedua pihak harus membuat kompromi. Kini yang kita butuhkan ialah kehendak politik dan dukungan dari para pemimpin.

”Turki merupakan aliansi utama AS yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, Iran, Irak, dan Suriah. Selain itu,Turki menjadi rute transit pasukan serta perlengkapan AS yang hendak dikirim ke Irak dan Afghanistan. Obama saat ini ingin melakukan pendekatan baru dengan Iran dan Suriah. Pesannya di Turki pun mendapat reaksi di dunia Islam.

“Itu pernyataan yang sangat positif dan saya menghargainya,” ujar Menteri Luar Negeri Turki Shah Mehmood Qureshi dalam konferensi pers bersama utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan Richard Holbrooke. (AFP/Rtr/syarifudin)

Tidak ada komentar: